Aku kini tak lebih dari selembar kertas
Kosong tak berisi
Hampa tiada bermakna
Lalu ku ambil sebuah pena
Menggores titik demi titik di atasnya
Ku biarkan pena menari-nari
Mengikuti alunan suara hati
Kini,
Kertas usang tak lagi sendiri
Ada pena yang setia menemani
Aku tersenyum melihat keduanya
Ah, betapa leganya dada ini
Tak lagi sesak seperti tadi
Setelah ku tumpahkan segalanya
Semua rasa yang menyimpan luka
Oh puisi…
Hanya kau yang mengerti//zhila 31.01.2011/07:40 pm//
0 komentar:
Posting Komentar